Laman

Sabtu, 04 April 2015

Werkudara Panenggak Pandawa

Wayang Wekudara - dijagad pewayangan, wekudara juga disebut dengan nama lain brantasena, bima, atau bilawa. Tokoh ini merupakan salah satu tokoh faforit saya karena memiliki karakter yang menarik , pemberani dan sangat besar cintanya kepada keluarga, selain itu werkudara memiliki kesaktian yang sungguh luar biasa, kesaktianya antara lain aji bandung bandawasa , blabak pengantol antol, dan ungkal bener. Ilmu ini didapat dari sang paman patih gandamana pada saat mengikuti sayembara untuk memboyong dewi Drupadi ke nagara Ngamarta.

wayang wekudara bima brantasena


Pada waktu itu werkudara bertarung dengan pamanya sendiri yakni Patih Gandamana. Sebenarnya gandamana hanya ingin  berpura pura bertarung agar werkudara menang, dan sengaja mengalah demi keponakanya, namun werkudara tidak mau disepelekan, werkudara ingin bertarung dengan sungguh sungguh sebagai seorang ksatria. Werkudara mengeluarkan segala kemampuan yang dimilikinya, dan dia merasa kewalahan menghadapi pamanya yang jauh memiliki kesaktian diatasnya.

Dalam keadaan yang tanpa diduga werkudara memusatkan kekuatan pada kuku pancanaka yang dimiliki, dan dihantamkan sekuat tenaga kearah sang paman, Gandamana yang saat itu sedang lengah karena teringat dengan saudara sepergurunya Prabu Pandudewanata yang tidak lain adalah ayah dari werkudara rebah seketika oleh hantaman kuku pancanaka . Dari segar mengalir dari dada sang paman, menyaksikan kejadian itu werkudara terpana, seakan akan tidak percaya bahwa seranganya seketika dapat membuat pamanya roboh bersimbah darah, sambil meneteskan air mata werkudara mendekati sang paman dan memeluk gandamana dengan erat.

Dalam keadaan parah bersimbah darah, Gandamana menatap wekudara sambil tersenyum. Mungkin inilah saat yang dia nantikan selama ini, yakni membalas kebaikan Prabu Pandu yang telah mengajarkan ilmu kanuragan kepadanya, karena sebelum Gandamana membalas jasa, Prabu Pandu gugur terlebih dahulu di medan perang melawan Prabu Trembaka dari Pringgodani. Sebelum meninggal Gandamana mewariskan aji  bandung bandawasa dan aji ungkal bener kepada werkudara sebagai balas jasa kepada Prabu Pandu dan cinta kasih kepada keponakanya.

Mengetahui pamanya tidak berdaya, Arjuna dan Puntadewa yang sebelumnya melihat pertarungan dari kejauhan berlari menghampiri sang paman. keduanya memeluk sang paman seakan akan tidak ingin kehilangan pamanya. Kembali Gandamana tersenyum kepada para keponakanya, karena dia tau bahwa sebenarnya keponakan juga sayang kepada dirinya. Gandamana juga mewariskan aji seipi angin kepada arjuna , dan puntadewa mendapat warisan berupa pusaka kalung robyong mustikaning warih. Gandamana berpesan kepada para keponakanya agar kesaktian yang dia berikan jangan sampai dipakai sembarangan, dan harus digunakan untuk tujuan kebaikan.

Setelah mewariskan ilmu kepada keponakanya,  Gandamana meninggal dipangkuan werkudara, tangis duka menyelimuti para pandawa, dan sebagai akhir sayembara pertarungan pendawa berhasil memboyong Dewi Drupadi ke negara Amarta. 

2 komentar: